Gambar Sampul PPKn · Bab III Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
PPKn · Bab III Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Subakdi

23/08/2021 05:50:30

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Fokus Pembelajaran:

Kali ini kalian akan belajar mengenai dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

Pembelajaran ini meliputi:

Pengertian dan pentingnya globalisasi bagi Indonesia;

Politik luar negeri dalam hubungan internasional di era globalisasi;

Dampak globalisasi terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; serta

Sikap positif terhadap globalisasi.

Globalisasi dalam Bermasyarakat,

Berbangsa, dan Bernegara

BAB III

Perkembangan zaman makin pesat, era keterbukaan semakin dikumandangkan

bahkan dapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan. Tuntutan zaman

mengharapkan peradaban dunia semakin bersaing, persaingan harus betul-betul

yang sehat. Maka dari itu, era globalisasilah yang akan menjawab berbagai

peradaban.

Sumber:

Ensiklopedia Iptek, 2004

68

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

Kata Kunci

– globalisasi

bebas dan aktif

Perdagangan

ekonomi

Kebudayaan

Dampak

globalisasi

Menentukan sikap

dampak globalisasi

Menentukan ketakwa-

an terhadap T

uhan

Yang Maha Esa

Bergaul tanpa mem-

bedakan SARA

Tidak bergaya hidup

mewah

Bersikap demokratis

Materialisme

Diskriminatif

Sekulerisme

Individualisme

Elistisme

Globalisasi

Teknologi

Perdagangan

bebas

ASEAN dan AFTA

Asia pasifik dan

APEC

Perhatikanlah skema alur pembelajaran di bawah ini!

69

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

A.

Pengertian dan Pentingnya Globalisasi

bagi Bangsa Indonesia

Dalam peradaban dunia sekarang ini, bagaikan anak panah

yang melesat dari busurnya, anak panah itu tidak akan berhenti

sebelum mencapai sasaran. Perubahan-perubahan dewasa ini

sangat cepat, sementara itu, kekuatan peradaban terletak pada

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang akan membawa

pengaruh bagi kehidupan manusia.

Apa itu globalisasi? Jawabnya singkat,yaitu proses yang

memudahkan untuk berkomunikasi, berinteraksi, mengembang-

kan suatu ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Fenomena

mengenai globalisasi menyentuh hampir seluruh aspek

kehidupan manusia.

Pada dasarnya globalisasi merupakan integrasi pasar,

finansial, dan teknologi yang mengecilkan dunia dari ukuran

sedang menjadi kecil. Globalisasi memungkinkan kita untuk

lebih dapat menjangkau semua penjuru dunia secara lebih jauh,

lebih cepat, lebih dalam, dan lebih murah dari waktu

sebelumnya.

Isi globalisasi kebanyakan oleh kalangan pembelajar adalah

di bidang bisnis internasional, ekonomi, dan sosiologi.

Bagaimana ahli hukum dalam memandang globalisasi dan

konsekuensinya terhadap hukum. Sebelum lebih jauh

menginjak pada masalah posisi dan respon hukum terhadap

globalisasi, kita perlu mencari dan menyepakati, hal-hal yang

menjadi unsur diterminasi globalisasi.

Dalam era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi

menjadi pendorong hubungan antarbangsa, maka membangun

masyarakat modern berarti harus membuka diri, sebab bangsa

yang tertutup akan ketinggalan kemajuan bangsa lain.

Gambar 3.1

Dengan berkembangnya globalisasi memudahkan kita untuk memperoleh informasi

secara cepat.

Sumber:

www.elektroundip.co.id

70

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

Dalam membangun, bangsa kita bukan saja menyerap modal,

teknologi, ilmu pengetahuan, dan keterampilan dari luar, tetapi

terbawa masuk pula nilai-nilai sosial dan politik yang berasal

dari kebudayaan lain. Untuk itu, kita harus mampu menyaring

nilai-nilai dari luar tadi agar nilai-nilai yang baik dan tidak

bertentangan dengan kepribadian bangsa yang kita serap, seperti

budaya kerja keras, mandiri, menghargai waktu, investasi,

keilmuan, rasional teknologi, dan lain-lain. Nilai-nilai yang tidak

sesuai/bertentangan harus kita tolak seperti minum-minuman

keras, pergaulan bebas, individualistis,

dan lain sebagainya.

Era globalisasi yang berasal dari pengaruh asing sangat

membahayakan bagi kehidupan bangsa Indonesia yang

mempunyai nilai yang sangat kental

dengan nilai

kegotongroyongan, persatuan dan kesatuan, mementingkan

kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan,

serta nilai religius yang sangat konsisten melaksanakan ajaran

agama dengan ditandai toleransi yang mendalam. Untuk itu,

bangsa Indonesia harus tetap waspada.

Namun, globalisasi juga mempunyai arti penting bagi

kemajuan bangsa Indonesia, dalam hal ini arus komunikasi

berkembang pesat. Di era tahun tujuh puluhan alat transportasi

juga komunikasi sangat terbatas, tetapi di era globalisasi terdapat

berbagai komunikasi, di antaranya internet,

handphone

, telepon,

dan sebagainya. Ini semua membawa dampak positif bagi

kemajuan bangsa di pelosok tanah air. Pada prinsipnya informasi

mudah diserap mulai dari lapisan atas sampai masyarakat yang

paling bawah (masyarakat pedesaan).

Meskipun demikian, masyarakat harus tetap waspada dengan

adanya informasi yang sangat global, dan harus pandai

menyaring mana yang harus dilakukan atau diikuti maupun

yang harus dihindari.

1. Globalisasi Bidang Perdagangan dan Ekonomi

Untuk menyongsong era globalisasi tiap-tiap kawasan negara

membentuk berbagai organisasi perdagangan di berbagai

kawasan, antara lain sebagai berikut.

a. Kawasan Asia Tenggara

Gambar 3.3

Pertemuan AFTA ke-13 di Raffless City Convention Center, Singapura pada 29

September 1999 yang dipimpin Menteri Perdagangan dan Industri Singapura,

George Yeo.

Sumber:

Ensiklopedia Umum untuk Pelajar,

2005

Gambar 3.2

Pengguna telepon seluler pada

era globalisasi sudah tidak

asing lagi bagi masyarakat.

Sumber:

Warta Ekonomi

, 3 Oktober 2005

71

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Negara-negara di kawasan Asia Tenggara mendirikan

AFTA (

ASEAN Free Trade Area,

Kawasan Perdagangan Bebas

ASEAN) adalah forum kerja sama antarnegara ASEAN yang

bertujuan menciptakan wilayah perdagangan bebas di

seluruh ASEAN. Konsep perdagangan bebas ini antara lain

meliputi penghapusan atau penurunan tarif perdagangan

barang sesama negara ASEAN, sehingga menurunkan biaya

ekonomi.

Pembentukan AFTA berawal dari pertemuan kepala

negara/pemerintahan negara ASEAN pada Konferensi

Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-4 di Singapura (Januari

1992). Dalam pertemuan itu disepakati kerangka

peningkatan kerja sama ekonomi ASEAN. Kesepakatan ini

merupakan wadah kerja sama ekonomi ASEAN di masa

mendatang, termasuk kesepakatan pembentukan AFTA.

Common Effective Preferrential Tariff (CEPT)

Penurunan tarif AFTA dilakukan melalui preferensi yang

baik daripada nondiskriminasi tarif efektif bersama (

Common

Effective Preferential Tariff

(

CEPT

). CEPT adalah mekanisme

bahwa tarif barang yang diperdagangkan diturunkan menjadi

0–5% mulai tahun 2003 untuk Brunai Darussalam, Filipina,

Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Mekanisme

penurunan tarif untuk Vietnam akan berlaku pada 2006; Laos

dan Myanmar pada 2008; dan Kamboja pada 2010.

Perdagangan bebas pada umumnya didefinisikan sebagai

dihapuskannya tarif, kuota, atau campur tangan pemerintah

terhadap lalu lintas perdagangan internasional. Perdagangan

bebas mendorong setiap negara memproduksi barang secara

lebih efisien dan murah, serta dapat bersaing dengan produk

dari negara lain. Perdagangan bebas tidak selalu mendatangkan

manfaat bagi setiap orang, terutama bagi produk yang tidak

kompetitif atau kalah bersaing dengan produk dari negara

lain (barang impor). Tidak tertutup kemungkinan, sebagian

pengusaha memiliki kekuatan politik sehingga dapat

memproteksi produknya dari barang impor. Itulah sebabnya

campur tangan pemerintah dalam perdagangan bebas tetap

ada walaupun secara ekonomis sangat merugikan.

Tujuan dibentuknya AFTA di antaranya:

1) meningkatkan keunggulan kompetitif sebagai basis

produksi pasar dunia;

2) liberalisasi perdagangan: mengurangi kendala tarif

nontarif antarnegara anggota;

3) efisiensi produksi dalam meningkatkan daya saing jangka

panjang;

4) etispansi perdagangan intraregional dengan memberikan

konsumen di ASEAN lebih banyak pilihan serta kualitas

produk lebih baik.

72

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

b. Blok Perdagangan di Asia Pasifik

APEC (

Asian Pacific Economic Cooperation

, Kerja Sama

Ekonomi Asia Pasifik) merupakan forum kerja sama negara

di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara sesama negara

anggota. APEC berlandaskan kepada prinsip kesepakatan

bersama yang sifatnya tidak mengikat, dialog terbuka, serta

prinsip saling menghargai pandangan dan pendapat seluruh

anggotanya. Keputusan yang diambil oleh APEC dibuat

berdasarkan konsensus dan kesepakatan yang sifatnya

sukarela.

Tujuan utama forum APEC tertuang dalam Deklarasi

Bogor pada tahun 1994, yaitu pada saat dilaksanakannya

pertemuan pemimpin APEC II, yang menetapkan kawasan

APEC sebagai kawasan perdagangan dan investasi bebas dan

terbuka berlaku paling lambat tahun 2020. Khusus untuk

negara anggota yang termasuk dalam kategori negara maju,

kawasan bebas dan terbuka ini harus sudah terealisasi paling

lambat tahun 2010.

1) Keanggotaan APEC

Keanggotaan APEC beranggotakan 20 negara. Negara

anggota APEC adalah Amerika Serikat, Australia, Brunai

Darussalam, Cile, Republik Rakyat Cina, Filipina,

Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia,

Meksiko, Papua Nugini, Peru, Rusia, Selandia Baru,

Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

2) Sekretariat APEC

Sekretariat APEC terletak di Kampus National

University of Singapore, Singapura. Sekretariat ini terdiri

atas wakil dari setiap negara anggota. Pemimpin

sekretariat adalah seorang direktur pelaksana (

executive

director

) dan seorang deputi direktur pelaksana (

deputy

executive director

). Direktur pelaksana adalah wakil dari

negara tempat berlangsungnya pertemuan pemimpin

APEC; sedangkan wakil dari negara tempat akan

diselenggarakan pertemuan pemimpin APEC tahun

berikutnya akan menempati posisi deputi direktur

pelaksana.

3) Indonesia dan APEC

Indonesia merupakan salah satu dari ke-12 negara

pencetus APEC. Indonesia pernah menjadi tuan rumah

pertemuan pemimpin APEC II di Kota Bogor (1994).

Keanggotaan Indonesia dalam forum APEC diharapkan

dapat memberikan dampak positif dalam perekonomian

antarsesama negara anggota pada tingkat bilateral

maupun multilateral.

Gambar 3.4

Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono berpidato dalam

pertemuan tingkat Negara-

negara anggota APEC.

Sumber:

www.waspada.co.id

73

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

4) Prinsip Dasar APEC

APEC yang memiliki visi pembangunan ekonomi

secara

progresif

dan

komunitas

untuk negara di Asia Pasifik

melalui perdagangan dan investasi terbuka, memiliki

delapan prinsip dasar, yaitu sebagai berikut.

a) Perdagangan dan Investasi Bebas (

The Principle of Free

Trade and Investment

)

b) Prinsip Kerja Sama Internasional (

The Principle of

International Cooperation

)

c) Prinsip Solidaritas Regional (

The Principle of Regional

Solidarity

)

d) Prinsip Saling Menguntungkan (

The Principle of

Mutual Benefit

)

e) Prinsip Saling Menghormati dan Egalitarian (

The

Principle of Mutual Respect and Egalitarian

)

f) Prinsip Pragmatisme (

The Principle of Pragmatism

)

g) Prinsip Pengambilan Keputusan Berdasarkan

Konsensus Bersama dan Implementasi dengan

Mendasarkan pada Fleksibilitas (

The Principle of

Decision Making of Concensus, Implementation the Basis

of Flexibility

)

h) Prinsip Regional Terbuka (

The Principle of Open

Regionalism

)

Selain itu, ada juga organisasi perdagangan lainnya

termasuk di Amerika Utara yaitu

North American Free

Trade Area

(NAFTA), Blok perdagangan di Afrika (

African

Marketing Groups

), dan lain sebagainya.

Dari berbagai bentuk perdagangan di berbagai

kawasan negara tersebut, tentu akan membawa pengaruh

yang sangat besar terhadap pertumbuhan bangsa

Indonesia baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan

perdagangan maupun budaya.

2. Globalisasi Bidang Budaya

Globalisasi dalam bidang kebudayaan, membawa pengaruh

yang sangat besar bagi perkembangan budaya bangsa Indonesia

sendiri. Globalisasi dalam bidang kebudayaan di antaranya

merebaknya budaya asing lewat berbagai media baik langsung

maupun tidak langsung. Di antaranya: melalui televisi, internet,

surat kabar, dan sebagainya. Oleh karena itu, kita harus mampu

menyaringnya. Hal ini tepatlah bahwa negara kita memiliki

Dasar Negara Pancasila. Untuk itu, nilai-nilai Pancasila harus

betul-betul dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-

hari.

Gambar 3.5

Lambang APEC.

Sumber:

www.google: image.com

74

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

B

Politik Luar Negeri dalam Hubungan

Internasional

1. Pengertian Politik Luar Negeri

Politik luar negeri

berarti aturan yang harus dijalankan untuk

menyelenggarakan keperluan negara dengan negara asing,

terutama dengan negara yang mempunyai hubungan

perwakilan dengan negara kita.

Tugas Kelompok

Bentuklah kelompok yang terdiri empat sampai enam anggota!

Cobalah cari gambar beserta artikelnya mengenai bentuk-bentuk globalisasi di bidang:

a. ekonomi dan perdagangan

b . sosial/budaya

c. teknologi

Bentuklah kelompok diskusi kemudian persentasikan dan diskusikan bersama kelompok

lain!

Bantulah gurumu memberi penilaian!

Kerja Mandiri

Coba, kalian cari gambar beserta artikelnya di surat kabar, buku, majalah, atau internet

mengenai bentuk globalisasi di bidang pendidikan!

Berilah tanggapan dan alasan mengenai gambar dan artikel tersebut!

Kumpulkan kepada gurumu untuk diberi penilaian dan tanggapan!

Gambar 3.6

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan Presiden Iran Mahmoud

Ahmadinejad di Istana Negara.

Sumber:

Solopos

, 10 Mei 2006

75

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Sebagai negara yang berdaulat, kita hidup berdampingan

dengan negara-negara lain, baik sebagai tetangga maupun

sebagai sahabat. Kita mempunyai kepentingan dengan negara

lain sebagai anggota warga dunia. Demikian juga negara

tetangga kita pun mempunyai keperluan dengan negara kita.

Adanya hubungan yang saling membutuhkan itu, menjadikan

kehidupan negara tidak terkucil. Untuk menjamin keselamatan

antarnegara dan bangsa, kita harus berhubungan dengan bangsa

lain, agar semua negara hidup tenteram, rukun, dan damai.

Politik luar negeri kita berpedoman kepada Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945, yaitu

ikut serta mencapai ketertiban

dunia dan perdamaian antara umat manusia.

Hal ini bertujuan supaya suatu negara bisa berkembang

dengan baik dan tidak merasa diasingkan oleh negara-negara

lain, sehingga kebersamaannya harus diakui, disegani, dan

dihormati oleh negara-negara lain. Oleh karena itu, hendaknya

sebuah negara membuka diri dalam suatu pergaulan

internasional. Agar pergaulan internasional ini membawa

manfaat yang besar bagi rakyat dan bangsa, yang sebelumnya

harus ditentukan asas-asas dan dasar-dasar kebijaksanaan

pergaulannya yang sama sekali tidak boleh bertentangan

dengan falsafah maupun ideologi dari negara itu sendiri. Asas-

asas dan dasar-dasar kebijaksanaan inilah yang disebut dengan

Politik Luar Negeri

” suatu negara.

2. Pengertian Politik Bebas dan Aktif

Negara Indonesia menganut politik bebas aktif dalam

hubungan dengan pihak luar negeri.

Bebas

, maksudnya bahwa

Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada

dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagaimana

dicerminkan dalam Pancasila.

Aktif

, maksudnya bahwa dalam menjalankan kebijaksanaan

luar negerinya, Indonesia tidak bersikap pasif-reaktif atas

kejadian-kejadian internasionalnya, melainkan bersikap aktif.

Dengan politik luar negeri yang bebas aktif tersebut,

Indonesia memposisikan dirinya sebagai subjek dalam

hubungan luar negerinya dan tidak sebagai objek, sehingga

Indonesia tidak dapat dikendalikan oleh haluan politik negara

lain yang berdasarkan pada kepentingan-kepentingan nasional

negara lain.

Politik luar negeri secara umum merupakan pencerminan

dari kepentingan nasional yang ditujukan ke luar negeri dan

merupakan bagian dari keseluruhan kebijaksanaan untuk

mencapai tujuan-tujuan nasional. Politik luar negeri adalah

komponen dari kebijaksanaan politik nasional yang tidak dapat

dipisahkan dari kondisi-kondisi riil di dalam negeri.

3. Pelaksanaan Politik Luar Negeri yang Bebas dan

Aktif

Sebagaimana telah diamanatkan dalam pedoman

pelaksanaan politik luar negeri yang termuat dalam Ketetapan

76

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

Majelis Permusyawaratan Rakyat yang senantiasa harus

diperhatikan dalam pelaksanaannya, dan untuk mengetahui

bagaimana hal tersebut dilaksanakan maka perhatikan

penjelasan berikut ini!

a. Politik Luar Negeri RI dan Gerakan Negara-Negara Non-

Blok

Konferensi Asia Afrika

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa politik luar negeri

Indonesia landasannya berakar pada falsafah Pancasila dan

secara konstitusional berakar pula pada alinea pertama

Pembukaan UUD 1945, yang sama sekali tidak menghendaki

adanya penjajahan di atas dunia, karena kemerdekaan adalah

hak segala bangsa.

Mengingat pentingnya landasan politik luar negeri ini,

Indonesia dengan beberapa negara lainnya seperti: India, Sri

Lanka, Pakistan, dan Myanmar membuat suatu gagasan

untuk mengadakan suatu konferensi bangsa-bangsa Asia dan

Afrika.

Usaha untuk mengadakan konferensi ini telah lahir di

Colombo pada tahun 1954 ketika Perdana Menteri dari

kelima negara tersebut mengadakan pertemuan untuk

membicarakan masalah-masalah yang menyangkut

kepentingan serta keprihatinan bersama.

Dalam pertemuan di Colombo inilah Perdana Menteri

Indonesia yang pada waktu itu dijabat oleh Ali

Sastroamidjojo mengusulkan agar diadakan suatu

pertemuan bangsa-bangsa Asia dan Afrika guna

meningkatkan usaha-usaha perdamaian dunia.

Dalam mengusulkan konferensi seperti ini, Perdana

Menteri Ali Sastroamidjojo mengulangi kembali tujuan

penting dari politik luar negeri Indonesia, yang untuk

pertama kali beliau ucapkan di muka umum pada tahun

1953, sewaktu beliau menyampaikan program kabinet

kepada DPR bulan Agustus 1953.

Ini berarti bahwa sejak itu, dalam bekerja sama dengan

bangsa-bangsa Asia dan Afrika lainnya, Indonesia akan

menegaskan posisi dan mendengarkan suaranya terhadap

persoalan-persoalan dunia, khususnya masalah-masalah

yang menyangkut Asia dan Afrika.

Ini menandaskan pula maksud Pemerintah Indonesia di

bawah pimpinan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo untuk

memainkan peranan dalam percaturan dunia dengan bekerja

sama dengan negara-negara Asia dan Afrika lainnya.

Rencana untuk mengadakan konferensi kemudian

dilanjutkan lagi dalam suatu pertemuan di Bogor dalam

bulan Desember 1954 yang juga dihadiri kelima Perdana

Menteri atas undangan Perdana Menteri Indonesia.

Gambar 3.7

Panitia dalam sidang KAA di

Bandung tahun 1955 dari

berbagai negara.

Sumber:

www.anri.go.id

77

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Akhirnya pertemuan tersebut menyetujui untuk

diadakan konferensi yang akan diselenggarakan di Indonesia

bulan April 1955. Dan sebagaimana kita ketahui konferensi

tersebut diselenggarakan di Bandung pada tanggal 18–24

April 1955.

Konferensi ini diadakan karena para pemimpin

Indonesia, India, Myanmar, Pakistan, dan Sri Lanka

menyadari sepenuhnya akan nasib bangsa-bangsa yang pada

waktu itu belum merdeka di Asia dan Afrika serta gangguan

terhadap keramaian dan stabilitas politik dunia.

Sebagaimana kita ketahui pula akhirnya realisasi politik

luar negeri Indonesia yang terwujud dalam pelaksanaan

Konferensi Asia Afrika telah menghasilkan prinsip-prinsip

dasar yang dikenal dengan “

Dasa Sila Bandung

”. Prinsip-

prinsip tersebut di antaranya:

(a) Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan

serta asas-asas yang termuat dalam Piagam Perserikatan

Bangsa-Bangsa;

(b) Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua

bangsa;

(c) Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua

bangsa, besar maupun kecil;

(d) Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam

masalah-masalah dalam negeri negara lain;

(e) Menghormati hak setiap bangsa untuk mem-

pertahankan diri secara sendiri atau secara kolektif sesuai

dengan Piagam PBB;

(f) – Mempergunakan pengaturan-pengaturan per-

tahanan kolektif bagi kepentingan khusus salah satu

dari negara-negara besar;

Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.

Gambar 3.8

Suasana Sidang Pleno Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka, Bandung

pada 20 April 1955.

Sumber:

www.google:image.com

78

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

(g) Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman-

ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap

integritas teritorial atau kemerdekaan politik sesuatu

negara;

(h) Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan

jalan damai, seperti perundingan, konsiliasi, arbitrasi atau

penyelesaian pengadilan maupun cara-cara damai lainnya

sesuai pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, sesuai

dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;

(i) Memajukan kepentingan bersama dan bekerja sama;

(j) Menghormati keadilan dan kewajiban-kewajiban

internasional.

Semangat yang terkandung di dalam deklarasi yang

menyatakan dengan tegas Kesepuluh Sila dan pemikiran-

pemikiran yang melatarbelakanginya disebut dengan

“Semangat Bandung”, dan deklarasi yang secara resmi

disebut “Deklarasi untuk Memajukan Perdamaian Dunia

dan Kerja Sama” terkenal sebagai “

Deklarasi Bandung

”.

Pada waktu Persidangan ke-15 Sidang Umum PBB pada

tahun 1960, yang dapat disebut “Persidangan Puncak” PBB

karena dihadiri oleh banyak kepala negara dan

pemerintahan, “Semangat Bandung” diterima sebagai salah

satu penyelesaian termasyhur yang pernah dihasilkan oleh

Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, yaitu Deklarasi

tentang Pemberian Kemerdekaan kepada Negara-Negara

dan Bangsa-Bangsa Terjajah yang lebih dikenal sebagai

Deklarasi tentang Dekolonisasi

”.

b. Prinsip dan Tujuan Gerakan Negara-Negara Non-Blok

Dengan dibentuknya Gerakan Non-Blok di Beograd

tahun 1961, lingkungan negara-negara yang diilhami oleh

Dasasila Bandung tidak lagi terbatas pada negara-negara Asia

Afrika. Gerakan Non-Blok yang dipelopori oleh tokoh-tokoh

dunia seperti Soekarno (Indonesia), Pandit Jawaharlal Nehru

(India), Kwame Nkrumah (Ghana), Gamal Abdul Nasser

(Mesir), dan Josef Broz Tito (Yugoslavia), pada tahun-tahun

pertama gerakan ini memusatkan perhatian dan kegiatannya

pada pencegahan meningkatnya perang dingin karena

mereka yakin bahwa apabila proses ini dibiarkan, perang

dunia tidak terelakkan lagi.

Non-Blok juga berarti bahwa sebagai kekuatan negara-

negara yang mendambakan perdamaian, negara-negara ini

tidak mendirikan blok baru. Karena bentuk kerja sama

antara negara-negara Non-Blok adalah gerakan, bukan suatu

organisasi apalagi suatu organisasi supra-nasional, maka

keanggotaan suatu negara dalam gerakan Non-Blok tidak

sedikit pun mengurangi kebebasan (

independence

)-nya.

79

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Sementara itu, tujuan gerakan Non-Blok ialah

mendukung perjuangan dekolonialisasi dan memegang

teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme,

apartheid, zionisme, dan sebagainya serta tidak

membenarkan upaya penyelesaian sengketa antarnegara

dengan menggunakan kekerasan senjata.

3. Politik Luar Negeri RI dan ASEAN

Sebagaimana kita ketahui ASEAN yang dibentuk pada

tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok merupakan perhimpunan

bangsa-bangsa yang secara geografis negaranya terletak di

kawasan Asia Tenggara. Indonesia merupakan salah satu

pemrakarsa ASEAN. ASEAN mempunyai tujuan untuk

memelihara kepribadian nasional negara anggotanya sesuai

dengan cita-cita dan aspirasi rakyat mereka masing-masing.

Selain itu, ASEAN dibentuk untuk menciptakan perdamaian

dan keamanan di kawasan negara-negara Asia Tenggara.

Indonesia sebagai anggota ASEAN dan apabila negara-negara

ASEAN menciptakan suatu perdamaian dan keamanan,

maka dengan sendirinya Indonesia juga akan merasa aman

dan damai terutama dalam usaha melaksanakan dan

mewujudkan kepentingan-kepentingan nasionalnya.

Gambar 3.9

Suasana sidang para pemim

pin negara-negara Non-Blok berfoto bersama.

Sumber:

www.deplu.go.id

Gambar 3.10

Suasana sidang informal menteri ekonomi negara-negara ASEAN.

Sumber:

Microsof Student

, 2005

Wawasan

Deklarasi ASEAN ditandatangani

oleh Adam Malik (Indonesia),

Tun Abdul Razak (Malaysia),

Narcisso Ramos (Filipina),

S. Rajaratnam (Singapura), dan

Thanat Khoman (Thailand).

80

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

Inilah garis besar politik luar negeri Indonesia sehingga

Indonesia merasa perlu untuk ikut memrakarsai

dibentuknya ASEAN.

Berdasarkan kepentingan-kepentingan nasional tersebut,

maka pelaksanaan politik luar negeri Indonesia di kalangan

ASEAN ditujukan untuk dapat meningkatkan “

ketahanan

nasional

”. Karena politik luar negeri yang tepat akan

memperkuat juga ketahanan nasional. Sebaliknya,

peningkatan ketahanan nasional memperkuat politik luar

negerinya.

Dalam rangka untuk memperkuat ketahanan nasional

ini, maka pelaksanaan politik luar negeri Indonesia

dilaksanakan untuk menunjang usaha pembangunan

ekonomi sebagai prioritas pertama dalam rangka

pembangunan nasional secara keseluruhan. Untuk mencapai

peningkatan taraf kehidupan bangsa Indonesia sangat perlu

diwujudkan kestabilan dan keamanan politik (termasuk

politik luar negeri) dan ekonomi bersama. Untuk

mencapainya dapat dilakukan dengan kerja sama yang

efektif dalam berbagai bidang, antara lain bidang politik,

ekonomi, sosial, serta budaya dengan negara-negara tetangga,

dan juga dengan negara-negara lain yang sudah maju dalam

rangka menciptakan persahabatan dan keamanan dengan

wilayah lingkungan sekitar negara yang dekat dan jauh

dengan Indonesia.

Seperti ditegaskan di atas, kesemuanya merupakan

bentuk dari politik luar negeri dalam hubungan internasional

di era globalisasi, lebih-lebih negara kita sebagai negara di

kawasan Asia Tenggara, harus tetap menggalang kerja sama

regional dalam berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut

antara lain bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, dan

keamanan.

a) Tujuan ASEAN

Tujuan pembentukan ASEAN antara lain sebagai berikut.

Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan

budaya di Asia Tenggara.

Mendorong perdamaian dan kestabilan regional di

Asia Tenggara dengan menghormati keadilan dan tata

hukum dalam hubungan antarnegara Asia Tenggara

serta berpegang teguh pada asas Piagam PBB.

Mendorong kerja sama dan saling membantu dalam

berbagai bidang yang merupakan kepentingan

bersama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya,

teknik, dan ilmu pengetahuan.

Saling membantu dalam bentuk fasilitas latihan dan

penelitian dalam bidang pendidikan, kejuruan teknik,

dan administrasi.

Wawasan

Asia Free Trade Area

(AFTA) merupakan bentuk

kerja sama dalam bidang

ekonomi di kawasan Asia

Tenggara sebagai respon

terhadap globalisasi dan

perdagangan bebas.

Tujuan AFTA adalah kerja

sama ekonomi regional

ASEAN dalam rangka ter-

capainya cita-cita per-

dagangan dunia yang adil

seimbang, transparan,

bebas hambatan tarif non

tarif, serta mendukung

pemulihan ekonomi dan

dinamika bisnis negara-

negara anggota sesuai

dengan kesepakatan ASEAN

yang dicapai pada per-

tengahan Desember 1998

pada KTT ASEAN IV di Hanoi.

81

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Kerja sama dalam peningkatan pertanian, industri,

perdagangan, komunikasi, dan peningkatan taraf

hidup rakyat masing-masing negara anggota.

Mendorong untuk menelaah masalah Asia Tenggara.

Memelihara kerja sama dengan berbagai organisasi

internasional dan regional antarnegara ASEAN.

Berdasarkan Deklarasi ASEAN Corcord di Bali,

Deklarasi Menita (1987), dan Deklarasi Singapura (1992),

antara lain menyatakan bahwa kerja sama ASEAN

diarahkan bagi peningkatan taraf hidup masyarakat,

perluasan dan peningkatan partisipasi kaum wanita,

pemuda dan LSM ASEAN. Di samping itu, juga

menangani bidang kesehatan, tenaga kerja, hukum,

kependudukan, lingkungan hidup, pendidikan,

kebudayaan dan penerangan, pembangunan anak dan

iptek, serta mencegah penyalahgunaan dan pemberantasan

peredaran/perdagangan gelap narkotika.

b) Politik dan Keamanan Negara-Negara ASEAN

ASEAN berkehendak memperkokoh perdamaian

dan stabilitas regional dengan berpegang pada prinsip-

prinsip Piagam PBB.

ASEAN dibentuk untuk menciptakan kawasan Asia

Tenggara yang aman dan damai, bebas, dari campur

tangan kekuatan-kekuatan dari luar kawasan, serta

mengupayakan penyelesaian konflik-konflik melalui

cara-cara damai dan bersahabat.

KTT ASEAN IV di Singapura menetapkan agar

negara-negara anggota ASEAN meningkatkan upaya

dalam kerja sama di bidang politik dan keamanan. Pada

Juli 1993, ASEAN setuju untuk mendirikan forum

regional ASEAN (ARF/

ASEAN Regional Forum

) sebagai

forum untuk membahas masalah politik dan keamanan

di kawasan Asia Pasifik, berangggotakan enam negara

Gambar 3.11

Suasana sidang menteri hortikultura dan agrikultur negara-negara Asean di

Filipina tahun 2005.

Sumber:

www.deptan.go.id

Gambar 3.12

Lambang ASEAN.

Sumber:

www.google: image.com

82

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

ASEAN, tujuh mitra wicara, (Australia, Kanada, Uni

Eropa, Jepang, Selandia Baru, Korea, dan Amerika

Serikat), serta tiga negara peninjau (Laos, Vietnam, dan

Papua Nugini), serta dua mitra konsultatif (Cina dan

Rusia). Sidang pertama tingkat menteri ARF

diselenggarakan di Bangkok 25 Juli 1994.

Dengan demikian, jelaslah bahwa di era globalisasi

ini peranan politik luar negeri kita tetap menjadi bagian

yang sangat menentukan dalam hubungan internasional.

Maka dari itu, kita tetap waspada terhadap berbagai

masuknya pengaruh budaya asing yang merebak di

negara kita lewat TV, surat kabar, internet, maupun

masuknya turis asing di negeri kita secara langsung.

C.

Dampak Globalisasi terhadap

Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa,

dan bernegara

Dalam era globalisasi hubungan antarbangsa menjadi

semakin dekat. Masalah ini sering dikenal dengan istilah kondisi

global. Hubungan yang mengglobal sudah tentu membawa

dampak terhadap kehidupan bermasyarakat.

Dampak tersebut membawa perubahan perilaku masyarakat

dalam berbagai segi kehidupan. Baik dalam bidang ekonomi,

politik, sosial, budaya, dan keamanan. Dampak global ini tidak

hanya melanda di masyarakat kota besar saja melainkan juga

terjadi di masyarakat pedesaan.

Beberapa dampak globalisasi yang melanda masyarakat

terbagi dalam berbagai bidang.

Bidang-bidang tersebut antara lain serbagai berikut.

1. Bidang ekonomi

Bidang ekonomi ditandai dengan adanya:

Perdagangan internasional dalam bentuk ekspor dan impor

Kerja Mandiri

Coba, kalian beri contoh dan penjelasan mengenai bentuk-bentuk kerja sama Indonesia

dengan negara lain di bidang:

a. ekonomi

b . sosial dan budaya

c. politik

d. kesehatan

e. hiburan

Kerjakan di buku tugasmu!

83

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Arus modal dalam bentuk pinjaman dan investasi

antarnegara

Kebijakan pasar yang memengaruhi perekonomian negara

Kondisi semacam ini menimbulkan dua dampak, yaitu

dampak positif dan negatif.

Dampak positifnya antara lain sebagai berikut.

a. Taraf hidup dan pendapatan masyarakat meningkat.

b . Makin tersedianya lapangan pekerjaan.

c. Kualitas sumber daya meningkat karena persaingan global.

d. Barang produksi meningkat akibat pertumbuhan ekonomi

yang berkembang.

Dampak negatifnya antara lain sebagai berikut.

1. Tatanan perekonomian yang berdasarkan kekeluargaan

semakin pudar.

2. Timbulnya kelas-kelas ekonomi sehingga menimbulkan

buruh dan majikan menjadi perbedaan atau kesenjangan.

3. Barang-barang yang kurang bermutu menumpuk

mengakibatkan kerugian yang besar sehingga ekonomi

negara tidak menentu.

2. Bidang Politik

Bidang politik ditandai dengan adanya:

Masuknya nilai-nilai demokrasi dan kesadaran berpolitik.

Contoh : masyarakat mulai berani mengkritik pemerintah

yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik.

Praktik demokrasi yang kurang sejalan dengan prinsip

demokrasi di Indonesia.

– Keterbukaan dalam menyelenggarakan pemerintahan

semakin mendapat evaluasi dari masyarakat.

– Lahirnya partai-partai baru atau Lembaga Swadaya

Masyarakat yang berbeda-beda maksud dan tujuannya.

Hal semacam ini mengakibatkan berbagai dampak baik segi

positif maupun negatif .

Dari segi positif antara lain sebagai berikut:

a. Masyarakat dapat menggunakan hak berpolitik dengan

bebas.

b . Hak Asasi Manusia semakin diakui keberadaannya.

c. Masyarakat dapat menggunakan haknya secara langsung.

Dari segi negatif antara lain.

a. Musyawarah sebagai proses demokrasi semakin ditinggal

kan.

b. Masyarakat cenderung mementingkan kepentingan

kelompok daripada kepentingan umum.

c. Sifat anarkhis sulit dibendung .

84

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

3. Bidang Sosial Budaya

Bidang sosial budaya ditandai adanya:

Masuknya budaya asing melalui berbagai media antara lain

melalui internet, televisi, media cetak, radio, dan VCD.

Semakin pudarnya kebudayaan sendiri.

Makin melunturnya budaya gotong royong di masyarakat.

Sifat individualisme semakin merebak di berbagai tempat

kehidupan.

Hal semacam ini akan menimbulkan berbagai dampak

positif maupun negatif.

Dampak positifnya antara lain sebagai berikut.

a. Banyak model bangunan rumah maupun gedung

perkantoran bermotif Eropa.

b . Bidang pendidikan yang dulunya menggunakan mesin ketik

dalam mengolah data, sekarang beralih menggunakan

komputer.

c. Bidang kesehatan yang dulunya menggunalkan pengobatan

tradisional sekarang menggunakan pengobatan yang

modern.

d. Model pakaian yang beraneka ragam.

Sementara itu, dampak negatifnya antara lain sebagai berikut.

a. Proses pembelajaran berbasis kesadaran semakin

ditinggalkan.

b . Bidang kesenian, generasi muda sekarang sedikit yang ikut

melestarikan kesenian daerah.

c. Bidang properti, banyak perumahan elite gaya Eropa

menggunakan perumahan rakyat biasa.

d. Bidang model pakaian masyarakat cenderung tidak

memperhatikan kesopanan.

4. Bidang Keamanan

– Semakin merebaknya tindak kejahatan lintas negara

maupun terorisme internasional.

Banyak masyarakat sipil dengan memposisikan tentara dan

polisi sebatas sebagai penjaga keamanan, kedaulatan, dan

ketertiban.

Hal semacam ini menimbulkan dampak positif maupun

negatif.

Dampak positifnya antara lain sebagai berikut.

a. Penegak hukum selalu siap sedia dalam menjaga ketertiban.

b. Profesionalisme di kalangan militer maupun polisi

ditingkatkan terus.

c. Pos-pos keamanan diaktifkan.

85

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Dampak negatifnya antara lain sebagai berikut.

a. Jaringan terorisme merebak antar negara.

b . Penjualan senjata gelap semakin merebak.

c. Kejahatan melalui internet meraja lela.

d. Sindikat narkoba antar negara semakin berkembang.

Dari beberapa hal di atas, semua kita sebagai pelajar harus

tetap waspada dalam menghadapi era globalisasi. Sebab

hilangnya kewaspadaan berakibat fatal bagi kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.

D.

Menentukan Sikap terhadap Dampak

Globalisasi

Globalisasi yang ramai dibicarakan orang adalah globalisasi

informasi melalui media cetak maupun media elektronik seperti

radio, TV, dan yang paling aktual adalah internet. Globalisasi

sebenarnya memiliki pengertian lebih luas, yaitu mencakup

bidang ekonomi, perdagangan, teknologi, perilaku, dan aspek-

aspek kebudayaan lainnya. Selain itu, terdapat pula

perkembangan global (

global trend

) misalnya dalam bidang

kependudukan (migrasi dan lapangan kerja internasional),

lingkungan hidup, pemanasan kehidupan politik, ekonomi

(antara lain masyarakat ekonomi, segitiga pertumbuhan, mata

uang tunggal, gaya hidup, dan sebagainya).

Seperti pada pembahasan di atas, bahwa globalisasai ditandai

dengan semakin kaburnya sekat-sekat antarnegara. Ini semua

Kerja Mandiri

Coba kalian perhatikan dengan saksama apa dampak positif maupun negatif mengenai

alat komunikasi yang berupa penggunaan telepon genggam seluler

No

Dampak Positif

Dampak Negatif

....

.........................................................

..................................................................

....

.........................................................

..................................................................

....

.........................................................

..................................................................

Kesimpulan

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Kerjakan di buku tugasmu!

Gambar 3.13

Pola dan gaya hidup menurut

budaya luar bertentangan

dengan nilai-nilai Pancasila.

Sumber:

Gatra

, Agustus 2006

86

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

berdampak pada keberadaan suatu bangsa yang menyebabkan

suatu bangsa akan mudah kehilangan jati diri dan nilai-nilai

budaya lokal. Maka dari itu, pemahaman dan realisasi warga

negara atas globalisasi sangatlah penting.

Berikut ini berbagai contoh masalah sosial akibat globalisasi

dan sikap yang kita pilih senagai reaksi atas globalisasi, yaitu

antara lain:

1. Sikap dalam Menghadapi Perkembangan Politik

Perkembangan politik dunia semakin pesat. Untuk

itu,sebagai bangsa yang memiliki politik luar negeri bebas dan

aktif kita tidak mudah terpengaruh dari negara lain. Untuk itu

negara kita bersikap netral terhadap berbagai pergulatan politik

di dunia. Bangsa kita tidak mudah terpengaruh adanya

pergulatan politik yang ada di manca negara.

Contoh:

Negara Adidaya menekan negara-negara kecil untuk

mengikuti kebijakan mereka, di antaranya invasi Amerika

terhadap Irak. Bangsa Indonesia menghendaki segala sesuatu

mengenai masalah tersebut ditempuh dengan jalur perundingan

secara damai. Namun demikian, banyak kenyataan yang

dilakukan dengan kekerasan.

Akibatnya yang menjadi korban adalah rakyat biasa yang

tidak berdosa.

2. Sikap dalam Menghadapi Kesenjangan Ekonomi

Globalisasi membawa peluang bagi negara-negara

berkembang, termasuk Indonesia. Peluang ini jika disikapi

dengan baik akan dapat meningkatkan kesejahteraan.

Ada beberapa peluang, di antaranya:

a. Peluang pasar bebas. Hal ini ditandai dengan mutu produk

bersaing dengan harga yang bersaing pula.

b. Mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan

pekerjaan baru.

c. Membuka peluang ekspor pasar baru ke luar negeri.

d. Mengurangi pinjaman dan menambah pendapatan negara.

3. Sikap dalam Menghadapai Kesenjangan Sosial

Budaya

Kesenjangan sosial dapat diartikan sebagai tingkat kehidupan

yang tidak sama dengan yang terjadi di masyarakat. Demikian

juga dalam era globalisasi. Hubungan antarbangsa sangat erat

satu sama lainnya. Negara yang tidak mau tertinggal dengan

negara lain harus membuka diri terhadap segala perkembangan

yang terjadi di dunia.

87

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Budaya asing akan masuk ke Indonesia sejalan dengan

kebebasan dan keterbukaan. Sikap terpenting bagi bangsa

Indonesia adalah;

a. Menyaring kebudayaan negara lain. Tujuannya agar nilai-

nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian

bangsa Indonesia masuk di negara kita.

b . Nilai-nilai budaya asing yang tidak sesuai harus kita tolak.

c. Menerima kebudayaan asing yang sesuai dengan kepribadian

kita.

d. Menerima sumbangan dari berbagai negara lain berkaitan

dengan berbagai bencana alam di negara kita asal tidak

dengan syarat tertentu.

e. Ikut membantu negara dunia yang dilanda bencana alam

menurut kemampuan yang dimiliki.

4. Sikap dalam Menghadapi Kesenjangan di Bidang

Keamanan

Sikap-sikap kesenjangan di bidang keamanan antara lain:

a. Memberantas perdagangan narkoba dan minuman keras

antarnegara.

b . Memberantas perdagangan wanita antarnegara.

c. Memburu terorisme dengan mengadakam kerja sama

dengan negara lain.

d. Menolak berbagai bentuk perdagangan senjata gelap yang

beredar di berbagai belahan dunia.

e. Memberantas korupsi.

Maka dari itu, kita sebagai pelajar untuk menanggulangi

globalisasi dalam kehidupan sehari-hari di era globalisasi

diharapkan:

a. Semakin memperkuat keimanan dan ketakwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa;

b. Menerima pengaruh budaya asing dengan tetap berpijak

pada kepribadian sendiri;

Gambar 3.14

Budaya daerah perlu dilestarikan agar tidak pudar karena pengaruh globalisasi.

Sumber:

Indonesia Welcome You!

88

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

Tugas Kelompok

Kerjakan bersama lima sampai enam temanmu!

Masing-masing kelompok mencari berita dari media cetak maupun elektronik dengan

ketentuan sebagai berikut.

1. Isi berita tentang bentuk globalisasi dalam berbagai bidang yang aktual untuk saat

ini.

2. Setiap kelompok memberi tanggapan terhadap berita yang diperolehnya.

3. Beri penjelasan mengenai dampak yang ditimbulkannya!

4. Sampaikan di depan kelompok lain dan diskusikan!

5. Guru memberi masukan dan penilaian.

c. Tidak terlalu mengutamakan materi, dengan mengabaikan

kepentingan lain yang lebih bersifat spiritual;

d. Belajar dengan giat;

e. Suka bekerja keras;

f. Tidak menunda tugas atau pekerjaan yang dibebankan

kepada kita;

g. Bergaul tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras atau

antar golongan (

Sara

);

h. Tidak bergaya hidup mewah;

i. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara;

j. Bersikap demokratis;

k. Melaksanakan hasil keputusan dengan penuh rasa tanggung

jawab;

l. Bersikap adil terhadap siapa saja;

m . melaksanakan norma atau peraturan yang berlaku dengan

baik dan lain sebagainya.

Gambar 3.15

Keharmonisan antarumat beragama melalui dialog antar bidang antar pemuka agama

merupakan suatu idealisme yang harus kita pelihara demi keutuhan bangsa di era

globalisasi.

Sumber:

Indonesian Heritage,

2005

89

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Ringkasan

Era globalisasi merupakan era keterbukaan dalam berbagai bentuk.

Globalisasi meliputi berbagai bidang, di antaranya dalam bidang telekomunikasi,

teknologi, budaya, pendidikan, dan lain sebagainya.

Globalisasi dalam bidang telekomunikasi di antaranya berkomunikasi melalui

jaringan telepon,

handphone

, maupun e-mail.

Globalisasi dalam bidang perdagangan tiap kawasan membentuk perhimpunan

dagang y

ang berbeda-beda misalny

a: di kaw

asan Asia Tenggara dikenal dengan

AFTA, di kawasan Asia Pasifik yang dikenal dengan

Asia Pasific Economic Corperation

(APEC), dan lain sebagainya.

Pengaruh globalisasi mencakup berbagai bidang kehidupan di antaranya:

Bidang perdagangan, adanya perdagangan bebas, di mana perdagangan barang

dan jasa antarnegara sama sekali tidak ada hambatan tarif dan quota.

Bidang informasi, kita saksikan betapa cepatnya informasi dari luar negeri segera

kita terima dengan hampir tanpa ada kesenjangan waktu sedikit pun.

Bidang kesehatan, betapa cepatnya penyebaran penyakit yang sangat berbahaya,

misalnya hepatitis, flu burung, HIV, SARS, dan sebagainya.

Bidang lingkungan, kita saksikan polusi semakin mendunia (polusi udara, air,

dan tanah).

Bidang ketenagakerjaan, impor-ekspor tenaga kerja semakin bebas dan terbuka.

Dalam globalisasi bidang budaya, kita harus mampu menolak kekerasan, pergaulan

bebas, individualistis, dan materialisme yang sering ditampilkan dalam pilar-pilar

dari luar

, juga sifat feodalisme, sikap eksklusif, dan kedaerahan.

A. Kerjakan di buku tugasmu! Pilihlah jawaban yang benar!

Uji Kemampuan

3

1.

Globalisasi mempunyai arti penting

bagi bangsa Indonesia dikarenakan ...

a. globalisasi membawa perubahan

yang sangat menguntungkan bagi

bangsa Indonesia

b. globalisasi mempunyai pengaruh

yang sangat besar terhadap masa

depan bangsa

c. globalisasi menentukan kehidupan

bangsa

d. bangsa Indonesia dapat me-

ngembangkan berbagai ilmu

pengetahuan dan teknologi

2.

Globalisasi merupakan suatu yang

harus diwaspadai sebab ...

a. dampaknya sangat menguntung-

kan bagi kehidupan bangsa

b. globalisasi membawa perubahan

yang sangat besar dalam dunia luar

ini

c. globalisasi membawa berbagai

pengaruh bagi perkembangan pola

pikir manusia

d. dengan globalisasi daerah yang

dulunya masih bersifat kedaerahan

menjadi modern

90

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

3.

Globalisasi bagi bangsa Indonesia

sangat penting, sebab dengan era

globalisasi bangsa kita dapat ...

a. mengukur kemampuan bangsanya

sendiri

b . mencari titik lemah dari bangsa lain

c. menyayangi bangsa-bangsa yang

sudah maju

d. memberi arahan kepada negara

atau bangsa yang masih ke-

tinggalan dengannya

4.

Globalisasi dalam bidang kesehatan

juga membawa dampak yang kurang

baik terhadap ...

a. kesehatan masyarakat

b. ilmu kedokteran

c. lingkungan masyarakat perkotaan

d. masa depan bangsa Indonesia

5.

Globalisasi dalam bidang pendidikan,

berkembang sangat cepat karena

dibarengi adanya ...

a. transformasi yang memadai

b . arus komunikasi yang canggih

c. banyak ilmuwan yang terjun ke

desa-desa

d. pergolakan politik yang sangat

tajam

6.

Ilmu pengetahuan dan teknologi ber-

pengaruh terhadap semua bidang ke-

hidupan yang meliputi ...

a. sosial dan budaya

b . politik dan ekonomi

c. perdagangan dan keamanan

d. politik, ekonomi, sosial budaya dan

pertahanan keamanan

7.

Pada era globalisasi pola pikir

masyarakat makin maju. Untuk itu,

kita sebagai warga negara yang baik

tetap ...

a. menghargai adanya pola pikir

masyarakat yang agak modern

b . meniru pola pikir masyarakat

c. mencari celah yang kurang baik,

untuk segera kita perbaiki sendiri

d. melaksanakan aktivitas dengan

baik agar tidak mudah ditiru oleh

orang lain

8.

Budaya asing berkembang sangat pesat

di berbagai kawasan, baik di tingkat

perkotaan bahkan merebak ke seluruh

pelosok tanah air. Untuk itu, kita harus

bersikap ...

a. proaktif terhadap perkembangan

budaya asing itu

b. terbuka terhadap budaya asing

yang digemari oleh sebagian

generasi muda

c. netral terhadap perkembangan

budaya asing itu

d. selektif terhadap budaya asing yang

berkembang saat ini

9.

Globalisasi terhadap kehidupan ma-

syarakat sangat mendukung sebab ...

a. masyarakat akan dapat memilih

kehidupan yang paling baik

b . globalisasi membutuhkan dukung-

an masyarakat luas

c. tanpa didukung oleh masyarakat,

globalisasi akan mengalami jalan

buntu

d. globalisasi merangsang pola pikir

masyarakat untuk dapat bersaing

dengan yang lainnya

10.

Sikap positif terhadap masuknya

kebudayaan asing di antaranya ...

a. memilih mana yang paling disukai

b. menerima asal sesuai dengan

kepribadian bangsa Indonesia

c. mengembangkan dalam berbagai

bidang kehidupan

d. mengembangkan ke daerah yang

masih minim budayanya

11.

Kebudayaan kita di era globalisasi

diharapkan tetap lestari. Untuk itu, sebagai

warga masyarakat diharapkan ...

a. melestarikan kebudayaan bangsa

dengan jalan mempelajari dengan

baik

b. mampu merespon kebudayaan

daerah lain

c. mengenal kebudayaan manca

negara

d. memahami perkembangan ke-

budayaan lain

91

Globalisasi dalam Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

12.

Abad 21 membawa tantangan berat

bagi bangsa Indonesia dikarenakan ...

a. bangsa kita harus mampu bersaing

dengan bangsa lain dalam berbagai

bidang

b. bangsa Indonesia harus bangkit

dari berbagai krisis multidimensi

c. bangsa kita harus mempunyai

produk unggulan

d. masa depan bangsa menjadi

tanggung jawab negara

13.

Dampak yang diperoleh dalam era

globalisasi perdagangan bebas

mengakibatkan ...

a. barang-barang harus mampu

bersaing di pasaran internasional

b. barang-barang yang dijual harus

diminati oleh negara tetangga

c. barang-barang itu harus mem-

punyai nilai yang plus dibanding-

kan dengan produk dari negara lain

d. barang yang dijual harus jelas asal

negaranya

14.

Pergaulan dengan bangsa lain harus

dibatasi karena ...

a. bangsa lain lebih pandai daripada

kita

b . bangsa lain lebih tahu tentang cara

bergaul dengan bangsa Indonesia

c. pengaruh pergaulan akhirnya lupa

akan masa depan

d. bangsa lain mempunyai maksud-

maksud tertentu dengan bangsa

Indonesia

15.

Di era persaingan bebas ini kita tidak

boleh tinggal diam, maka dari itu

diharapkan ...

a. belajar sekuat tenaga agar nanti

menjadi orang yang paling dikenal

di dunia

b. belajar dengan giat demi masa

depan kita sendiri

c. mempelajari ilmu pengetahuan

demi negaranya

d. dapat mempelajari manfaat ilmu

pengetahuan dan teknologi suatu

bangsa

16.

Sebagai negara berkembang kita harus

tetap mewaspadai adanya ...

a. perkembangan politik dunia

b. era globalisasi yang serba me-

majukan bagi kehidupan warga

masyarakat

c. pola pikir negara-negara yang

sudah mapan sosial ekonominya

d. landasan atau idiologi suatu negara

17.

Kesehatan merupakan sarana untuk

menuju kepada kehidupan yang lebih

baik, untuk itu di era globalisasi ini kita

harus ...

a. menjaga supaya tetap sehat

b . mengembangkan pola hidup sehat

c. membudayakan cara kita hidup

tetap sehat

d. mempelajari ilmu kesehatan supaya

kita tetap melakukan hidup yang

paling sehat

18.

Persaingan dalam dunia pendidikan

antarnegara dapat membawa ke-

majuan bagi ...

a. para pemimpin di antara kedua

negara

b. negara tetangga karena negara

tetangga bisa mempelajari dengan

baik

c. warga negaranya di mana berada

d. bangsa dan negara

19.

Globalisasi dalam bidang komunikasi

mengakibatkan adanya ...

a. persaingan bebas di antara arus

komunikasi

b. banyak informasi yang masuk ke

daerah-daerah

c. berita yang membingungkan ma-

syarakat

d. informasi yang mudah diterima

oleh warga masyarakat

20.

Sekarang teknologi berkembang pesat,

maka produk Indonesia harus ...

a. mampu bersaing dengan negara

lain

b . digemari oleh bangsa Indonesia

c. diberunjukkan ke negara lain yang

suka kepada Indonesia

d. diminati oleh bangsanya sendiri saja

92

Pendidikan Kewarganegaraan SMP dan MTs Kelas IX

Uji Sikap

1.

Globalisasi bagi kehidupan bangsa Indonesia membawa

bangsa ini menjadi lebih makmur.

2.

Kerja sama antarbangsa harus disikapi dengan positif karena

membawa kesejahteraan bagi negara.

3.

Masuknya barang-barang elektronik termasuk

handphone

atau telepon seluler membawa kehidupan ini tidak menentu.

4.

Budaya asing tidak semuanya buruk. namun, kita harus

selektif terhadap budaya asing.

5.

Politik luar negeri kita adalah bebas dan aktif. Untuk itu, kita

harus berbuat netral terhadap bangsa lain.

Berikan tanggapan dan komentar mengenai sikap kalian. Jawab di buku tugas!

Keterangan:

S

: Setuju

TS

: Tidak Setuju

S S

: Sangat Setuju

STS

: Sangat Tidak Setuju

B. Isilah titik-titik berikut ini dengan jawaban singkat!

1.

Pengaruh budaya, adat istiadat, pergaulan bebas, cara berpakaian yang kurang pantas

mengakibatkan . . .

2.

Agar bangsa Indonesia tidak kehilangan kepribadian dalam era globalisasi sekarang, kita

harus berupaya . . .

3.

Dalam menyaring budaya dari luar kedudukan Pancasila penting karena sebagai . . .

4.

Untuk membentuk masyarakat Indonesia yang modern, bangsa Indonesia harus bersikap . . .

5.

Politik luar negeri sebagai pencerminan dari tujuan negara, yang bunyinya . . .

6.

Bentuk pelaksanaan politik luar negeri salah satu di antaranya berlangsungnya KAA di

Bandung yang dipelopori oleh lima negara yaitu . . .

7.

Globalisasi yang ramai dibicarakan adalah globalisasi informasi melalui . . .

8.

Globalisasi membawa kehidupan bangsa menjadi ....

9.

Berkaitan dengan budaya bangsa di era globalisasi kita harus . . .

10.

APEC didirikan pada tahun 1989 dalam rangka merespon peningkatan investasi di antara . . .

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Sebutkan tujuan dibentuknya APEC!

2. Apa yang harus kamu lakukan sebagai pelajar pada perkembangan di era globalisasi ini?

3. Tunjukkan dampak positif maupun negatif globalisasi di bidang ekonomi!

4. Keanggotaan AFTA terdiri sepuluh negara anggota, dan terbagi menjadi dua kelompok.

Coba sebutkan dan beri penjelasan secukupnya!

5. Tunjukkan dampak positif maupun negatif globalisasi di bidang sosial budaya!

6. Apa yang dimaksud dengan globalisasi?

7. Globalisasi mencakup hal apa saja? Jelaskan!

8. Negara mana saja yang menjadi anggota APEC dan kapan mereka bergabung?

9. Jelaskan yang dimaksud dengan politik luar negeri bebas dan aktif!

10. Tunjukkan tujuan dibentuknya ASEAN!

No

Pernyataan

Pilihan

Komentar

SSSSTSTS